Ilustrasi : kamuspengetahuan.blogspot.com |
Virus dan Rickettsia sukar diwarnai, memerlukan pengecatan-pengacatan yang
istimewa. Sebenarnya kita tidak dapat melihat virus/rickettsia-nya sendiri. Tetapi
yang kita lihat adalah perubahan-perubahan dalam jaringan, kelainan-kelainan
intracellulair dan sitoplasma. Kelainan-kelainan jaringan ini dapat kita jumpai
sebagai:
1. inclusion body.
2. alementair body.
Ada pendapat
bahwa inclution body itu adalah sebagai koloni-koloni virus yang terdapat dalam
jaringan, misalnya pada : otak kera, embrio ayam. Virus ada yang mempunyai inclution dan elementair body, dan ada juga virus yang
hanya mempunyai inclution body atau elementair
body saja.
Contoh :
1.
Virus variola,
mempunyai inclution dan elementair body. Inclution bodynya disebut ”Guarneri-body” (badan-badan Quarneri),
sedangkan elementair bodynya disebut “Paschen-elementair” (badan-badan
Paschen).
2.
Virus rabies, hanya
menpunyai inclution body disebut “Negri-body”.
3.
Virus Yellow fever,
mempunyai inclution body disebut “ Torres body”.
Banyak cara-cara yang
dikemukakan untuk pewarnaan virus dan rickettsia, antara lain :
I.
Cara CELLER.
1. Otak
yang dikirimkan dalam glycerin, diambil dan dimasukkan ke dalam larutan air
garam faal, biarkan kira-kira 10 menit.
2. Dengan pisau dan pinset, otak diambil sedikit dan
keringkan dengan kertas saring.
3. Buat sediaan apus yang tebal, keringkan di udara dan
rendam dalam methanol selama 15 menit.
4. Keringkan, kemudian dipulas dengan larutan CELLER,
kira-kira 5-10 detik.
5. Cuci dengan air kran, keringkan dan dilihat dengan
mikroskop.
6. Hasil pewarnaan:
Sel-sel berwarna : biru.
Negri body dan intisel : merah
Reagensia CELLER
:
A. Bacto-Methylen biru (Koch) : 2 gram.
Alkohol absolut :
100 ml.
B. Bacto basic-fuchsin :
2 gram.
Alkohol absolut : 100 ml.
Simpan selama 3-4
hari, tiap hari dikocok. Untuk pemakaian : 0,9 ml A + 0,3 ml B + 15 ml
aquadest.
II. Cara MANN.
Larutan-larutan
yang diperlukan :
Solution A
: 1. Basic fuchsin : 1 gram.
Alcohol 50% : 200 ml.
2. larutan safranin
dalam aq. 1:500.
Pemakaian : Larutan
1 + 2 = aa.
Solution B : 1. Medicinal methylen
biru : 1 gram.
Aquadest :
75 ml.
2. Kalium
permanganat : 1½ gram.
Aquadest :
75 ml.
Kedua zat dilarutkan dengan sempurna, kemudian larutan 1 dan 2 dicampur
dalam suatu labu Erlenmeyer, maka segera terjadi endapan. Labu diletakkan dalam
penangas air yang mendidih, maka endapan sedikit demi sedikit larut kembali.
Warna larutan mula-mula biru-hitam, kemudian berubah menjadi violet-biru.
Biarkan dalam waterbath kira-kira ½ jam, akhirnya
disaring dengan kertas saring. Selesai.
Cara pewarnaan :
1. Bahan (potongan) masukkan ke dalam xylol, alkohol,
kemudian air.
2. Warnai dengan larutan A selama kira-kira 1 menit.
3. Cuci dengan air kran, sampai warna A hilang.
4. Warnai dengan larutan B selama 30-60 detik.
5. Bubuhi dengan alkohol absolut sampai warnanya merah api.
6. Celupkan ke dalam xylol, keringkan dan tutup dengan kaca
penutup memakai Canada Balsem.
7. Lihat dengan mikroskop, memakai lensa
rendam minyak.
8. Hasil pewarnaan:
Sel-sel berwarna : biru.
Negri body : merah
III. Cara MOROSOW.
Larutan-larutan
warna yang diperlukan :
Morosow A
: Asam asetat : 1 ml.
Formalin : 2 ml.
Aquadest : 100 ml.
Morosow B : Asam karbol : 1 gram.
Asam tannic : 5
gram.
Aquadest : 100 ml.
Larutan perak :
Ammonia 28% : 1 ose.
AgNO3 10%
: 0,5 ml.
Aquadest : 20 ml.
Cara pewarnaan:
~
Preparat yang telah dikeringkan di udara dibubuhi dengan reagensia Morosow
A selama 1 menit.
~
Cuci dengan air kran sampai bersih, sesudah kering celupkan dalam xylol
selama 5 menit.
~
Keringkan di udara, kemudian tetesi dengan larutan Morosow B, biarkan
selama 5 menit (sambil dipanasi tetapi jangan sampai keluar uap).
~
Cuci dengan air kran, kemudian dengan aquadest tetesi dengan larutan perak,
larutan perak dibuang dan tetesi lagi.
~
Larutan perak dipanaskan sampai keluar uap, biarkan selama 2 menit.
~
Cuci dengan air kran, keringkan di udara, kemudian dilihat dengan
mikroskop.
Hasil
pewarnaan:
Elementair
body : cokelat tua.
Dasar : rosa
(merah jambu)
IV. Cara PASCHEN.
Larutan-larutan
warna yang diperlukan:
1. Larutan Mordant (Loffler).
·
Asam tannic 20% dalam air :
100 ml.
·
Ferrosulfat jenuh
(26½ g/100 ml air) : 50 ml.
·
Basic fuchsin jenuh
(3,09 g/100 ml air) : 10 ml.
Ketiga larutan ini dicampur, biarkan 3-4 hari dan saring sebelum
dipergunakan.
2. Larutan Phenol-fuchsin.
- Basic fuchsin jenuh : 10 ml (0,3 g dalam 10 ml alcohol).
- Larutan phenol 5% : 90 ml.
Saring
dahulu baru dipakai.
Cara pewarnaan:
~
Bahan kering seperti keropeng kulit direndam dahulu dalam NaCl 0,9% atau
aquadest, kemudian digerus dalam mortir dengan sedikit air sampai halus.
~
Buat sediaan pada
objek gelas, keringkan di udara.
~
Fiksasi dalam methanol 5-8 menit, keringkan di udara.
~
Bubuhi dengan Loffler mordant, panaskan di bawahnya sampai keluar uap,
biarkan selama 1 menit.
~
Cuci dengan air kran (aquadest), bubuhi larutan carbol fuchsin, panaskan di
bawahnya sampai keluar uap dan biarkan selama 1-2 menit.
~
Keringkan di udara dan lihat dengan mikroskop memakai lensa rendam minyak.
~
Hasil pewarnaan:
Elementair bodies (virusnya) tampak sebagai benda-benda bundar, besarnya
kira-kira sama dengan 1/3 besar staphylococ, warnanya merah di atas dasar yang
merah muda.
Bila positif : Belum
tentu variola, karena vaccinia juga memberi gambaran yang sama. Hanya dapat
diambil kesimpulan telah ada infeksi dengan virus golongan pox. Maka hasilnya
disebut tersangka.
Bila negatif : Belum
tentu bahan itu tidak mengandung bahan variola, hasilnya tidak boleh dinyatakan
negatif.
Maka di dalam pemeriksaan variola (virus) ini, tanpa membedakan apakah
pemeriksaan mikroskopik positif atau negatif harus dilanjutkan dengan
pemeriksaan biologis, yaitu penanaman kepada telur berjanin (ber-embryo).
Selain cara Paschen, virus ini dapat juga dipulas dengan pewarnaan Gispen
atau Morosow. Hasil pewarnaan : Besar elementair bodies sama dengan di atas,
warnanya cokelat-hitam atas dasar kuning muda, tersebar pada seluruh sediaan
tidak terbatas dan terletak dalam sel-sel jaringan.
Posting Komentar